Minggu, 04 Desember 2011

ameliart: tentang "takut"

ameliart: tentang "takut": "TAKUT" aku ingin menulis tentang rasa "takut'mu padaku. air mataku tak berhenti berurai. sudah malam ke empat . jika kamu saja takut pad...

tentang "takut"

"TAKUT"

aku ingin menulis tentang rasa "takut'mu padaku. air mataku tak berhenti berurai. sudah malam ke empat . jika kamu saja takut padaku, tak beda dengan orang lain. mereka yang selalu takut hak miliknya direbut olehku. mereka yang selalu takut ketentramannya terusik olehku. mereka yang selalu pandang aku sebagai ghost, zombie, penjahat...etc yang siap menganga memangsa kebahagiaan dan kedamaian yang mereka miliki.

malam ini,
aku tak peduli malamku larut dalam tangis. hatiku tergores. sakit. sejahat itukah aku?

adalah malam yang dingin. aku muntah, aku lemah, tubuhku terhuyung, air mataku tak jua berhenti. kenapa kau takut padaku. aku tak akan merebut apapun darimu. aku tak akan mengganggumu. kalaupun aku mengagumimu, apa itu salah? bahkan tatap matamu saja aku tak tahu. legam kulitmu pun tak jelas di pandang mataku. suaramu pun samar ku dengar. apa aku salah? jika salah, tunjukkan salahku dimana? aku tak akan mengganggumu. aku tak akan mengusikmu, aku tak akan melukaimu. apa aku salah?

biar,,,biar saja air mata ini terus berurai. biar saja hati ini terus hanyut. kesederhaanaan rasa yang ku miliki pun orang begitu takut padaku. lantas apa yang harus aku miliki hingga orang tak takut padaku?

awan hitam, di hati yang sedang gelisah, daun-daun berguguran. satu-satu jatuh ke pangkuan. ku tenggelam sudah ke dalamnya, semusim yang lalu sebelum ku mencapai...

kini semua bukan milikku....

aku seperti sedang berjalan. di jalanan lengang. sendiri terseok.
aku hanya ingin menulis dan terus menulis. walau mungkin aku tak bisa tidur lagi sampai pagi. seperti malam-malam sebelumnya. seperti malam yang terus larut beranjak pagi.

Pk. 12.39 sekarang. air mataku masih jatuh. biar saja. tak ada yang larang aku tak tidur sampai subuh. sampai lelah jemariku. walau tulisanku tak berbuah. aku hanya ingin puas menulis. apa saja.

Aku baru minum obat. kakiku bengkak lagi. aku tak perduli. aku merasa sehat. hanya hatiku terus teriris.

Andai saja kamu ada disini. Andai saja ada waktu untukku berbicara padamu. aku hanya ingin memandangmu. biar aku tak lupa seperti apa matamu. biar saja. itu bukan matamu. itu milik Tuhanmu.

Andai saja kamu disini,
Aku ingin mendengarkan lagu bersamamu. Lagu yang ku suka Badai Pasti Berlalu Berlian Hutauruk.

Andai saja kamu disini,
Aku hanya ingin duduk memandangmu. mungkin lihat kulitmu, hitamkah atau coklatkah.
Aku juga ingin tahu suaramu. serakkah, atau sendu.

Aku juga ingin tahu jari-jarimu. Kuku-kukumu....seperti apakah. Aku juga tak tahu bagaimana kamu tersenyum atau tertawa. bagaimana jika kamu mennagis. aku tak tahu. mungkin aku tak pernah tahu. karena aku tak akan mungkin bertemu kamu.

Kamu takut padaku. seperti juga mereka yang selalu menghinaku karena ketakutan mereka padaku.
Jangan takut,,,aku tak akan mengganggumu. Tak perlu berbasa basi sekedar haluskan bahasamu. katakan saja. Kamu takut tatananmu terganggu. Tidak...!

Aku tak lagi seperti itu. Aku sekarang, aku yang sederhana. Aku sekarang yang hanya memiliki getar-getar rasa. Meski tak rapat ku simpan tapi ku pelihara cukup untuk ku nikmati sendiri. sendiri disini. tanpa kamu, atau sesiapa atau dia, atau apa.

Biar saja aku muntah lagi. terlalu banyak nikotin racuni alveolusku. Paru-paruku mungkin kerontang. tapi ku yakin, di tetesan darah-darahku ada namamu.

Sudah Pk. 01.00AM.....aku akan berbaring. jari-jari tanganku mulai kaku. perutku membengkak keras, tubuhku terhuyung lagi. beri aku minum. segelas saja, eh cukup seperempat gelas. yang pasti api itu jangan padam. aku tak punya korek api. malam begini tak ada warung buka. aku tak mau bangunkan ibuku hanya dengan nyalakan kompor gas untuk api malamku.

Boleh saja malam ini mataku terpejam dan di kelopaknya ada kamu. kamu yang takut padaku dan aku tak akan mengganggumu.















Kamis, 01 Desember 2011

ameliart: Cinta yang SederhanaAku tidak tahu apa itu cinta...

ameliart: Cinta yang Sederhana

Aku tidak tahu apa itu cinta...
: Cinta yang Sederhana Aku tidak tahu apa itu cinta, atau cinta sederhana sekalipun. Aku hanya bisa melukiskan seperti apa cinta yang ku in...
Cinta yang Sederhana

Aku tidak tahu apa itu cinta, atau cinta sederhana sekalipun. Aku hanya bisa melukiskan seperti apa cinta yang ku inginkan dan itu aku rasakan padamu.

Ada banyak tawaran cinta, menggebu, menggila, tapi kau hanya memberiku satu kata. Wallohi. Kamu janji satu saat kamu akan pulang dan kembali untukku. Akan ada waktu yang hanya kita berdua menikmati cinta yang pernah kita angankan dan rasakan hanya melalui pesan kerinduan, dan aku mempercayaimu.

Karena kepercayaanku padamu, aku tak butuh orang lain. Aku tak ingin cantik di mata mereka. Aku enggan berlenggok, bersolek bahkan bertutur lembut. Aku hadir apa adanya. Aku tak perduli orang suka atau tidak. Aku berjalan di jalanku, telusuri kehidupanku dengan suatu keyakinan aku menujumu.

Benarkah jalanku?

Aku tidak tahu. Aku hanya menuruti kata hati. Aku hanya berani hidup denganmu. Dengan segala kekuranganmu. Dengan segala keterbatasanmu. Aku bahkan tak berani ada dalam cinta yang menggebu. Cinta mereka yang hadir tiba-tiba dan lenyap sekejap.

Sampai disini, cinta apakah yang ku miliki??? (to be contineu)






Minggu, 06 November 2011

ameliart: TABRAKANHari itu, Selasa tgl 01 November 2011....

ameliart: TABRAKAN


Hari itu, Selasa tgl 01 November 2011.
...
: TABRAKAN Hari itu, Selasa tgl 01 November 2011. Aku menyelesaikan pekerjaanku lebih rapi dan apik dari sebelumnya, hingga ku tak sempat ...
TABRAKAN


Hari itu, Selasa tgl 01 November 2011.
Aku menyelesaikan pekerjaanku lebih rapi dan apik dari sebelumnya, hingga ku tak sempat makan siang.

Dalam perjalanan pulang,,kira-kira pk 14.45, di sebuah tikungan tiba-tiba ada motor melaju kencang mencuri jalanku tanpa menyalakan lampu sen. Aku fikir motor itu akan berhenti, tapi motor itu tetap melaju kencang hingga tersirat di benakku, si pengendara sedang mabuk.

Aku berusaha menurunkan kecepatan, walau pada saat itu aku cuma dalam 40 km/jam. Sayangnya, aku malah kian mepet ke arah kiri, karena ku fikir motor itu akan berhenti. Hanya beberapa detik,,,telingaku mendengar suara gebrakan yg dahsyiat dan seketika ingatanku menghilang. Aku merasakan tabrakan yang hebat  dan aku terpental dari motorku.

Aku baru tersadar ketika seorang ibu membangunkanku. Aku tertelungkup dengan tas laptop di punggungku. Untung aku pakai helm, jaket kulit dan sarung tangan kulit. Hingga kepalaku tak terbentur benda keras dan aman. Beberapa menit aku tak bisa bangun, pening menyerang kepalaku sampai ku paksakan bangun dan ku lihat ada luka kecil di punggung kaki kananku yang terbalut kaos kaki tebal.

Ku kira luka itu kecil, ternyata setelah sampai di klinik lukanya lebar dan dalam. Empat pembuluh darahku putus dan dijahit 15 jahitan. sedang luka luar dijahit 20 jahitan.

Tak kurasakan sakit ketika luka itu dijahit, aku baru menjerit dan melolong waktu luka di telapak tanganku dibersihkan.

Saat itulah aku ingat ayahku yang telah tiada. Itulah kondisi terburuk batinku. Melolong dalam kesendirian dan rasa kangen sama ayahku. Aku tak dapat menahan lagi perasaanku. Kegagahanku terkoyak dan aku jatuh tersungkur dalam duka lara.

Beberapa kali pernah ku alami, jatuh terguling, nabrak orang atau tekor nabrak gawir. Darah, luka, patah tulang...tak pernah jatuhkan air mataku. Tapi ini kali pertama aku celaka tanpa ayahku ada di sisiku. Dan aku....menangis.

Saat luka itu dijahit, anakku nelephone dan bertanya, "mamah lagi dimana?"
Aku jawab aku lagi ada urusan. Dan ketika itulah gambaran wajah dua wanita yang ku cintai ( ibuku dan anak perempuanku ) menghentikan jatuhnya air mataku.

Aku harus tetap hidup, sehat dan berani.
Aku harus tetap baik, bersahaja dan bersuci hati.
Aku harus tetap bersamaNya, melibatkanNya, dan tidak sombong karena nikmatNya.
Aku harus BAIK-BAIK SAJA. amin....


Jumat, 30 September 2011

Aku dan Air Got

Aku melihat diriku di air got. Hitam, kotor dan bau. Aku memandangnya. Larut dalam bayang masa lalu. 

Kemarau itu hidupku. Kemarau karena keegoisan dan ketakaburanku. Aku menari-nari dalam mimpi. Mimpi yang ku buat nyata. Aku bercanda dengan dosa. Dosa yang ku sengaja. Memang bukan seharusnya aku bercerita., karena aku tidak sedang melakukan 'Pengakuan Dosa'. Tapi kali ini, yang mengalir di darahku menggerakkan saraf motorikku hngga jari-jariku menari di atas keyboard menelanjangi wajah kusamku karena kentalnya cofee mix yang tiap hari dihidangkan ma Warsih tukang dagang di pinggir tempat kerjaku.

Jangan ganggu aku. Aku lagi lihat air got. Sudah ku katakan, hidupku dalam kemarau panjang. Setitik air selalu ku kejar. Sayang, aku memang pendendam. Ilmu penyulingan yang ku pelajari saat aku kuliah di kesehatan tak lagi ku mainkan. Aku tidak peduli, apakah air itu mengandung Entamoeba colly, Eschereria colly, Mangan, Besi bahkan toksin sekalipun. Aku hanya ingin hapuskan hausku.

Aku juga tidak lupa. Ustadz selalu bilang, berbuat dosa itu ibarat meneguk air laut. Tapi aku suka. Suka bercanda manja...tentu dengan dosa. Karena aku tak punya sesiapa. Sesiapa yang mengisi ruang hatiku. Ruang hati yang tak bisa diganti. Hingga ku terpaksa atau malah sengaja 'bercanda dengan dosa'.

Aku palingkan muka. Air got itu mentertawakanku. Dia mengejekku. memancingku dan menyumpahiku. Dia bilang, "Mustahil kau tinggalkanku, karena 4 tahun lamanya kau menanti dia bersama tetesan air keruhku, yang hitam dan bau.

Aku menggertaknya," Sial kau air got. dasar air got tak berguna. kau penuh limbah neraka. bangkai babi, manusia, kotoran kucing, bahkan bekas softex wanita pun ada di kamu!"

Aku tenangkan diriku. 
Kembali ku pandangi air got itu. Tak bisa ku singkirkan, karena memang dia ada. Dulu air got seperti itu hanya ku lihat di lorong-lorong kota yang kumuh. Kini ku pandangi dia disini, nun jauh 84 km dari pusat kota provinsiku. bahkan air got itu pernah sangat dekat denganku. Disini,,,,di hatiku.











Rabu, 24 Agustus 2011

ameliart: terlalu polos hadapi hidup

ameliart: terlalu polos hadapi hidup: seorang bos datang kepadaku. hatiku tersayat. 7 tahun yang lalu aku melihatnya begitu gagah perkasa dengan sejumput uang di sakunya. kini di...

terlalu polos hadapi hidup

seorang bos datang kepadaku. hatiku tersayat. 7 tahun yang lalu aku melihatnya begitu gagah perkasa dengan sejumput uang di sakunya. kini dia datang hanya dengan motor matic itupun motor ojek. yang lebih menarik dari 1001 keluhannya,:

"hati-hati hadapi hidup. jangan terlalu polos hadapi orang, apalagi untuk statusmu. zaman sekarang, jangankan orang yang tidak kita kenal, saudara sendiri tega menipu dan memanfaatkan."

sumpah. aku terpaku. kurasakan sekali kalimatnya kena pada saat aku mengalami hal serupa.

Apakah dunia sudah terlalu sulit mencari uang halal? apakah dunia sudah susah dengan orang yang berhati jernih?

Seorang kepala seksi menasehatiku:
"jangan pernah menyamakan orang lain sesuai prasangka kita terhadap diri kita."

Ya. aku memang begitu. selalu menyangka orang gak mungkin jahat terhadap kita, karena kita pun tidak jahat terhadap mereka.

Sayang sekali. mungkin ekonomi dan hawa nafsu menjerat hati untuk berkhayal tinggi di atas kenyataan. hingga berbagai cara dihalalkan. kenapa?

tiba-tiba saja aku kehilangan pegangan. dulu aku selalu berani berkorban seburuk apapun untuk kepentingan orang lain. sekarang aku ragu. aku tidak memiliki filter untuk membedakan mana orang yang bener-bener tulus atau sekedar rekayasa tingkah laku.

hidup ini rumit. karena kalau tidak rumit itu bukan hidup. matilah adanya. hidup ini persoalan, karena kematian adalah akhir dari persoalan dan awal dari pembalasan.

lantas kenapa dibikin rumit? kenapa tidak saling sayang dalam kebaikan. kenapa tidak beritikad untuk memuliakan perempun? kenapa selalu ingin mengeruk keuntungan di atas kesulitan orang? kenapa?

sangat ingin hidup bersahaja. zuhud terhadap diri sendiri, manusia sekitar dan tuhan.
sangat ingin berfikir bersahaja. untuk hidup karena Alloh, ikhlas, ikhtiar dan qonaah.

tapi kenapa rasa dendam selalu tersulut mana kala melihat orang yang kita tolong balik arah menjatuhkan kita. kenapa selalu membara untuk persoalan yang sebenarnya sederhana tapi di dramatisir sedemikian rupa hingga terlihat rumit dan ruwet.

Tuhanku. aku hidup disini dengan kaki yang kau anugerahkan. setiap langkah selalu aku butuh campur tanganMu. tapi kali ini, keraguan itu muncul,,,langkah yang kuambil selalu berdampak negatif terhadap hatiku, uangku dan kenyamanan hidupku.

Tuhanku,
apa boleh sekali ini saja aku berbuat dzalim? membalas setiap ketidak adilan yang mereka lakukan padaku, karena sebanarnya aku pun bisa. tapi hatiku selalu menentang. hingga perang badar di dalam hatiku melahirkan kelelahan hati yang menguras energi positifku.

Aku mengutuk tindakan pengkhianatan terhadap hati nurani.









Selasa, 23 Agustus 2011

ameliart: ketika ku merasa sekelilingku memanfaatkanku...

ameliart: ketika ku merasa sekelilingku memanfaatkanku...

ketika ku merasa sekelilingku memanfaatkanku...

sumpah. tak pernah tersirat setitik pun untuk berlaku jahat pada orang lain. selalu yg ku fikirkan bagaimana agar orang bahagia. hingga kadang aku mengesampingkan kebutuhanku. bahkan cenderung aq dirugikan untuk tindakanku berkorban untuk orang lain.

Tapi saat ini,,,,
Ketika aq merasa begitu sendiri terpuruk atas ketidak berdayaanku melawan taqdir, mereka hengkang dari pandang mataku.

Jangankan deret piala, karena memang aq jg tak suka piala, satu kalimat ucapan terima kasih pun tak ku dapat, pun aq pun gk p[erlu ucapan terima kasih. hanya aq sedikit berharap dampak negatif dari tindakanku terhadap 'mereka' setidaknya 'mereka' bantu aku untuk memulihkannya.

Benar adanya. kawan sejati itu adalah kawan yang ada pada saat kita terpuruk sedih dan kikuk hadapi hidup. mereka yang bersimpuh di kakiku saat butuh aku, terbang pada saat aq butuh mereka walau sedikit.

Aku muak kemunafikan....
Aku benci motif pemanfaatan...
Aku mengutuk ketidak pastian...

Walau kadang aku hidup dalam bayang-bayang, namun nuraniku tetap berbisik lirih,,,,aku butuh KEPASTIAN.

Senin, 18 Juli 2011

tentang bulan Mei 2011

aku masih belum berani menulis tentang kejadian bulan Mei 2011. takut air mataku jatuh lagi. aku pengecut, walau hanya untuk mengingat,,,

Sabtu, 30 April 2011

Rabu, 02 Maret 2011

ameliart: Tentang Rasaku Hari Ini

ameliart: Tentang Rasaku Hari Ini: "Sumpah, ini blog aq. tempat aq ngumpat rasa kesel, jengkel, cinta, rindu etc. Tadi pagi, aq kagak ngerti baca DIPA. tentang Program, kegiata..."

Tentang Rasaku Hari Ini

Sumpah, ini blog aq. tempat aq ngumpat rasa kesel, jengkel, cinta, rindu etc.
Tadi pagi, aq kagak ngerti baca DIPA. tentang Program, kegiatan, Output, Outcome dll. DIPA baru TA 2011 dan emang baru dibaca. Sial emang, aq agak telmi memahami nx. Seperti biasa, biar cepet ngerti mending nanya.
Eh,...Bapa.
Aq nanya bapa. jawaban nx ogah-ogahan. Kalo ogah jawab bilang az.
Bapa lupa ya,..waktu aq suguhin lotek, Bapa bilang enak. (padahal lotek nx gw jg tahu kagak enak).
to be continue

Kamis, 24 Februari 2011

ameliart: PEUTING PANUNGTUNGAN

ameliart: PEUTING PANUNGTUNGAN: "PEUTING PANUNGTUNGAN
Ku AmaliaLilia Rozali

Teuing peuting kasabaraha kuring diuk ngalangeu marengan simpena peuting nu rehe. Geus moal ka..."

ameliart: ameliart: Materi Budi Daya Sayur Organik ( Pakcoy,...

ameliart: ameliart: Materi Budi Daya Sayur Organik ( Pakcoy,...: "ameliart: Materi Budi Daya Sayur Organik ( Pakcoy, Saladah bokor dan Caesin )"

PEUTING PANUNGTUNGAN

PEUTING PANUNGTUNGAN
Ku AmaliaLilia Rozali

Teuing peuting kasabaraha kuring diuk ngalangeu marengan simpena peuting nu rehe. Geus moal kataheur jurulungna cimata, boa hiji waktu mah nyaatan atawa robah jadicimata getih. Ukur ngelunna haseup roko nu weleh satia marengan antengna kanyeri nu sudi nyingkah weleh ngabangbaluhan hate.

Kasaha nya kudu bebeja batin nu jumerit, ati nu ngalanglaeu nyeungceurikan nasib. Naha geus kodrat hirup dibalur kapeurih atawa Alloh ngahaja nyoba tepi kamana nyerahna batin nulanglayeuseun.

Ngorondang kuring ngamparkeun sajadah nu leuseuh, batin nyadrahkeun diri taya daya jeung kakuatan anging kakuatan nu datang ti nu Nyiptakeun beurang jeung peuting.

Geus mehmehan paragat kasabaran mun teu ngadenge sora hate galindengna kalimah Laaaillaaha Illalloh. Estu sadaya-daya Alloh nu Palay da kahayang rasa mah nganteur kadeudeuh manjang kanyaah. Ukur kahayang da puguh Alloh nu Robb Maha Ngatur jirimna qolbu unggal juntrung mahluk Ciptaanana.

"Deudeuh Geulis...yap geura mulang moal teu dirawu dipangku da anjeun teh beubeulahan nyawa." Leungeun nu karijut ngusap buuk nu ti lahir ditatap diusap dideudeuh-deudeuh didama-dama. Ari ku anak batur dilurjeunkeun diperes lahir disiksa batinna.

"Teu acan waktosna...Ema. Pan kasauran sepuh bumi teh oyag mun nguping hiji istri nyuhunkeun dipirak. Dugi kamana dugi ka kumaha ukur do'a nu ku abdi dipenta."

Mindeng nyaliksik diri naon kasalahan nu bisa jadi alesan nepi ka salaki tega ngadua rasa. Asa kurang kumaha bakti. Nya lahirna nya batina.
Naha saha atuh ari salaki kuring the. Ceuk batur mah ajengan tukang mere ceramah nuduhkeun ka jalan nu lempeng. Tapi solat tara, puasa mindeng liwat, mabok osok. Naha saha atuh salak ikuring teh anu jadi pamujian batur apal kana hadis paham kana Qur'an tapi unggal peuting ngalayang jeung dayang.

Naha saha atuh salak ikuring teh nu jirimna sare bareng, tapi teu katoong hatena. Mun ditanya rek kamana mun ditakon rek kumaha, minangka pangjawab ukur balem. Biwir lir dikonci gembok. Taya basa euweuh carita. Pamajikan lir boneka nu dikuyang kayeng batina.

Unggal peuting kuring nungguan. Ti detik ka menit ti menit ka jam nepi ka parat beak peuting. Kadang datang subuh teu jarang dua tilu poe teu balik. Pernah ngaminggu taya raratanana. Mun mulang awak lir tas cape, les sare tibra bari nyesakeun seuseuheun jaket nu pinuh ku lipen setip. Duit beak hutang mangjuta-juta raweuy dimamana. Rabul nu nagih ngan ukur disampakeun ku beungeut kuring nu carinakdak. Duit urut naon dipake naon estu teu nyaho jujutanana.

Kuring ukur jadi tulak panto nungguan ketrok tengah peuting , tuluy nyimbutan waruga nu batinna mah teuing dimana. Kuring nyadiakeun caina, nyuguhkeun daharna, mangnyeuseuhkeun bajuna.
Beurangna meredih tanaga nyiar kipayah keur sakalieun eusi beuteung ngayugaan budak titipan Alloh nu geus tara dideuleu-deuleu acan ku getih kokocorana.

"Bapa...naon ari rukun iman nu kagenep teh..?" tanya kuring ngayakinken batin. Nanya ka Bapa nu ngayuga. Menta panyalindungan ampir teu sanggup nandanganana.

"Iman ka qodo jeung qodar. Qodo nu hade jeleme loba nu iman, sedeng qodo nu goreng manusa loba nu aral." Raray nu pias kalayan lambey  ngageter ngagalindeng. Nyerina nu jadi anak teuing sabaraha puluh lipet jumeritna kolot. Boa tepi ka lapisan langit nu katujuh nu haleungheumna nyingray ku murubutna cimata jelema nu didzaliman..

"Lin jalan the nanjak mudun Bapa...Naha jalan abdi mah nanjak wae..?" Kakara kaluar tina dohir kalimah NAHA.

"Moal Geulis...mungguh sadaya nu aya di dunya taya nu langgeng. Taya bungah nu tetep, susah tangtu bakal suda. Kari urang yakin, da aya nu ngaturna."

"Nyai,nya tara panas kukupingan? Pan batur mah mani geus geunjleung. Bejana si Ujang sok baabarengan jeung dayang umur lima puluh taunan." Ceu Isah ngageubig-geubig awak. Kuring cicing teu nembal. Keur naon nembal da eta beja teh lin sakali dua kali kadenge, ngan can katingali.

"Geura taroskeun ka mang Kada. Pan bobogohana the sok didinya. Pernah diintip keur ciciuman cenah. Tepi ka di usir ku pamajikan mang Kada, da teu ridoeun imahna dijieun sarang maksiat." Ceu Isah beuki ngaguruh ngadurukan rasa. Kuring istighfar. Maca Falaq jeung Binas.
Naha enya eta beja. Ngan ukur pananya. Mindeng ta ge nanya ka jelemana jawabna ukur balem. Asa piraku jelema nyaho ayat tepi ka kitu.

"Ih..ajenganmah iblisna ge ajengan. Sakali-kali mah tuturkeun atuh salaki teh. Kamana jeung saha inditna. Dimana ngendongna." Ceu Euis mapatahan. Kuring ngahuleng. Keur naon ditutur-tutur. Ari kahayangna ngalajur napsu ngumbar amarah.

"Aa..naon atuh kapalay salira teh? Naha bade kamana arah rumah tangga urang ?" tanya kuring basa manehna balik satengah dua belas peuting. Jawabna ukur alungan jeket nu kotor lir kotor hatena.

Isukna, beurangna, peutingna angger kitu. Kuring angger nungguan satungtung kalimah talak hiji can betus.Kuring angger mangmukakeun tulak. Rek peuting, rek subuh, rek beurang. Kuring angger nganjuk ngahutang keur maraban daharna jeung dahar turunanana. Kuring angger mangnyangukeun nu mimindengna mah haseum dipiceun jadi kadaharan lauk dibalong da puguh tara aya nu ngadahar.

Awak rengkung beungeut kariput buuk murudul. Ngagetih teu eureun-eureun. Kuring sadrah. Pasrah. Kuring angger mangistrikakeun bajuna nu meureun dipake nganjang teuing kasaha teuing dimana.Kuring ngalakukeun sagala lain keur manehna. Kuring ngajalankeun sagala nu diparentahkeun satungtung kakurung ku tikah.

"Ieuh..sadar atuh hirup teh. Salaki diogo. Diimahan ku anjeun diparaban ku anjeun. Dimotoran dimobilan ku anjeun. Di hartaan ku anjeun.

Nya teu nyaho. Mobil,motor anjeun the rujad dipake apung-apungan nganganteur dayang nu umurna meh sarua jeung indungna."

"Didinya teh beunghar, awak ngora, rupa boga, naha rek masrahkeun diri jadi budak salaki. Jadi kekesed lalaki nu keur kapireupeunan ku olona bondon. Geura cengkat. Geura nyingkah. Hirup teh ngan sakali, kudu dinikmati." Euis ngaburakeun omongan. Lain Euis wungkul nu ngomong kitu teh. Kalimah-kalimah eta kaluar meh ti unggal jelema  nu salila ieu nyaraaheun ka kuring.

"Ari budak kumaha ?" Iman geus mehmehan luntur. Asa teu sanggup misahkeun budak jeung bapana.

"Anak tinggal anak. Teu kurangeun nu diterekeun maranggih milik. Naha kudu ngilu teuing ngatur. Da Alloh nu nangtukeun nasib budak mah. Nya marukankeun budak teu kasiksa batina.  Najan can ngartieun, tapi manehna ngarasakeun                                                                kanyeri indungna."                                                                                                  

Kuring ngahuleng.
Peuting ieu asa mani simpe.Beda jeung peuting sasari. Padahal lain sapeuting dua peuting kuring diuk ngalangeu kieu. Tapi peuting ieu karasa lewang. Baluas. Aya nu nyeredet. Aya nu nyeleket. Teuing pedah tadi beurang tas ngadenge ti atasana sorangan. Kumaha lampah salaki kuring nu sabenerna.                                                 

"Bapa mah lain rek ngabaruntakeun rumah tangga Ibu. Ngan bongan Ibu naros. Nya Bapa ngawaler nu saleresna. Najan enya Bapa teh sabenerna mah era. Tugas Bapa teh purah nganasehatan nu rumah tanggana  meh runtag jiga kieu. Tapi rumah tangga anak buah sorangan teu bisa diomean." Pa Ahmad nyariosna anca.

"Leres eta istri the unggal dinten ngantosan di kantor. Ti enjing dugi ka sonten. Teu hujan teu katiga." Panonna nyelang neuteup kuring. Kuring ranggah nungguan kalimah nu satuluyna.

"Mimiti ngakukeun ibuna, kadituna bibi, kadituna rerencangan bisnis. Tepi ka duanana dipanggil ngahaja diriungkeun. Majarkeun si Emih Tia teh da boga salaki.

Ngarandeg deui nungguan reaksi kuring meureun. Tapi kuring teu giming. Kakuatan lain datang tina hate tapi langsung dicepeng ku nu Kagungan kakuatan.

"Ceuk Bapa, komo atuh boga salaki mah. Nu ieu boga pamajikan nu itu boga salaki. Bapa teh geus beak dengkak nganasehatan. Ongkoh isin ku instansi sanes. Seug kantor Bapa teh pan kantor Agama. Dirucahan ku pagawe anyar nu statusna ge kakara                                        Capeg. Ngan setan leuwih kuat tibatan nasehat bapa. Caroge Ibu geus teu paduli kaleungitan gawe."

"Tong nyalahkeun Bapa mun aya panuduh, Caroge Ibu teh lian ti masalah moral oge diduga ilubiung kana kasus kabongkaran kantor Bapa. Nu nyababkeun kaleungitan duit kantor." Kuring colohok. Naha sajauh eta laku salaki nu ku kuring dipusti-pusti.

"Asa teu mungkin dugi ka dinya mah..." omong kuring dareuda.

"Tiasa janten anjeuna mah henteu, ngan pan curhatna pasti ka istri eta. Eta istri the lain bondon samanea. Tapi bondon tukang keret nu moal ngaleupaskeun mangsa nungguan tepi ka ancur sagalana."

"Ti saumur Bapa didinya tug dugi ka caroge Ibu sumping, nembe ayeuna aya kasus kabongkaran."

Geus cukup sakitu ge. Ieu beja lain ti Ceu Isah nu sohor tukang ngomongkeun batur tapi ti Kiai nu lampahna luyu jeung ucap.
Tapi asa lain pedah eta nu nyababkeun hate beda ti sasari. Rarasan asa beuki beda. Rasa lewang mingkin ngawang-ngawang. Asa baluas. Sora koreak pating koceak ngawakilan koceakna batin.

Hiliwir angin peuting marengan lengkah nyuay poekna peuting. Karasa teuasna taneuh ngilu nyurungkeun lengkah mapay insting batin.Leumpang muru hiji tempat nu ngalangkang na seleyengna lamunan.

Peuting rek ngagayuh ka subuh basa lengkah tepi ka panto kantor nu dina papanna ngajeblag Agama, dihareupeuna ngajungkiring bumi Alloh paragi jalma tunduk sujud nyerahkeun hirup jeung paehna. Basa panto ngareket muka, pikiran beuki kumalayang nepi ka teuteup pinuh ku deuleu teu percaya ningali dua mahluk keur ngumbar napsu.

Taya riuk kaget euweuh rupa dosa basa teuteup kuring paadu jeung beungeut salaki nu mangtaun-taun dikumbah sukuna, dihuapan daharna, diusap kesangna.                      

Nu katempo ting serengehna dajal...Kuring ngoleang...sakedapan rebuan mahluk Alloh nyanggap awak nu meh rag-rag ka bumi nu nyaksian baktina hiji awewe,ngarasakeun ragragna cimata nu ngabaseuhan taneuh nu suci Ciptaan Anjeuna.

Awak dirawu, dipangku, digupay, diusap, dikaleng. Disayagaan rupa-rupa kadaharan nu poe-poe kamari mah meunang adug lajer neangan. Rupa-rupa hiburan jeung jajaka nu ngalempereng koneng pahibut marebutkeun awak nu nahnay.

Peuting ieu mah panungtungan kuring ngalangeu marengan rehena peuting. Didieu kuring noong ningalikeun rupa-rupa warna hirup. Nu sadrah, nu aral, nu ngalajur napsu nu ceurik ngabangingik.Kuring embung noong deui komo marengan deui peuting nu rehe. Geus tepi ka peuting ieu. Peuting nu panungtungan.

ameliart: Materi Budi Daya Sayur Organik ( Pakcoy, Saladah bokor dan Caesin )

ameliart: Materi Budi Daya Sayur Organik ( Pakcoy, Saladah bokor dan Caesin )

Materi Budi Daya Sayur Organik ( Pakcoy, Saladah bokor dan Caesin )

BUDI DAYA TANAMAN SAYURAN SECARA ORGANIK

Apakah Pertanian Organik Itu?
Pertanian organuk adalah system pertanian yang bersifat ramah lingkungan, artinya dalam melakukan budidaya, sarana produksinya menggunakan bahan-bahan alami seperti pupuk kandang, kompos dan pestisida nabati. Dalam system pertanian organik tidak boleh menggunakan bahan-bahan kimia, baik pupuknya maupun pestisidanya.
Apa Kelebihan Pertanian Organik?
Kelebihan pertanian organik antara lain sebagai berikut :
1.        Semakin lama tanah akan semakin subur, karena tanah akan banyak mengandung bahan organik
2.        Tidak menimbulkan kekebalan terhadap hama dan penyakit, karena dalam pertanian organik tidak menimbulkan residu kimia
3.        Hasil sayur yang dikonsumsi bebas dari bahan kimia yang berbahaya, sehingga aman, sehat dan menyehatkan
Bagaimana Cara Budidaya Sayuran Secara Organik?
Sebelum melakukan bididaya sayuran,kita harus menyiapkan sarana produksi (saprodi) terlebih dahulu, seperti pupuk, pestisida maupun bibit yang akan ditanam. Dalam pertanian organik pupuk yang digunakan terbuat dari bahan alami seperti kotoran kandang, kompos dan bahan-bahan lain yang dapat didekomposisi.
A.      Pupuk
Pupuk adalah makanan bagi tanaman. Agar tanaman tumbuh subur, maka harus di beri pupuk sesuai jenis dan dosisnya. Pupuk yang baik harus mengandung unsur hara yang lengkap yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara terbagi menjadi 2 yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro :
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak, yaitu terdiri dari Nitrogen (N), Phospor (P), Kalium (K), Carbon (C), Hidrogen (H), Kalsium (Ca) dan Sulfur (S). Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit, yaitu seperti besi (Fe), Boron (Br), Mangan (Mn), Zeng (Zn), dan Molibdenum (Mo). Jika unsur hara mikro berlebihan, maka dapat menyebabkan racun bagi tanaman.
Pupuk organik dapat dibuat dari bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita, seperti kotoran hewan (sapi, kambing, domba, dan kotoran kerbau), serbuk gergajian kayu, sekam padi, phospat alam dan daun-daunan. Namun, untuk mendapatkan kualitas pupuk yang baik, maka bahan-bahan tersebut harus diolah/diproses terlebih dahulu, proses pembuatan pupuk terdiri dari 2 macam yaitu secara an-aerob dan secara aerob. Pembuatan pupuk secara aerob berarti dalam prosesnya membutuhkan udara seperti kompos, sedangkan secara anaerob berarti tanpa membutuhkan udara seperti bokhasi.
Di wado organik farm, proses yang digunakan dalam pembuatan pupuk menganut teknologi pembuatan bokhasi, yaitu dengan cara memfermentasikan bahan-bahan alami yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Cara membuat bokhasi menurut Wado Organik farm sebaga berikut :
1.      Persiapan tempat : dalam pembuatan pupuk bokhasi, tempat harus terlindung dari panas dan air hujan, jadi harus terdapat atap dan naungan diatasnya
2.      Persiapan bahan : bahan-bahan yang dipergunakan adalah kotoran sapi 70 %,sekam padi 5%, serbuk gergajian kayu 20%, Phospat alam 2% dan air 3%. Untuk memfermentasikan bahan-bahan tersebut kita menggunakan EM (efektif mikroorganisme yang bernama BIO-AGENT). EM ini dicampur menggunakan air dengan dosis 2-5 ml/liter air.
3.      Cara pembuatan :
a.       Pertama kotoran hewan diampar terlebih dahulu dengan ukuran lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan tempat, setelah itu disiram menggunakan BIO-AGEN secara merata.
b.      Kemudian, amparkan sekam padi di atas kotoran hewan sebanyak 5% dari kebutuhan, lalu siram kembali dengan BIO-AGENT
c.       Selanjutnya, amparkan serbuk gergajian  kayu di atas sekam padi, lalu siram kembali dengan BIO-AGENT
d.      Setelah itu, amparkan phospat alam di atas serbuk gergajian  kayu, lalu siram kembali dengan BIO-AGENT
e.       Setelah semua selesai, maka tumpukan bahan tersebut ditutup rapat menggunakan plastik agar panas yang terbentuk tidak keluar.
f.       Lakukan pemeraman selama 7-14 hari. Untuk mengatur suhu agar merata, lakukan pengadukan bahan setiap 3 hari sekali sampai pupuk siap panen.
g.      Pupuk dapat di panen atau dikatakan matang apabila sudah tidak berbau, berwarna coklat gelap dan tidak panas.
Setelah pupuk padat seperti bokhasi, di wado organik farm juga membuat pupuk cair sebagai pupuk susulan atau tambahan. Pupuk cair dapat dibuat dengan cara mencampur bahan-bahan seperti kotoran hewan, air kencing kelinci/domba dan air redaman sabut kelapa. Setelah itu di beri BIO-AGENT dengan dosis 2-5 ml/liter campuran. Pupuk cair dapat digunakan setelah dperam terlebih dahulu selama 4-7 hari.
B.       Bibit
Setelah pupuk, sebelum melakukan budidaya kita juga harus menyiapkan bibit terlebih dahulu. Bibit sayuran terdiri dari 2 macam, ada yang dapat langsung ditanam menggunakan biji seperti timun, oyong, kacang panjang, jagung dan buncis, amun ada juga yang harus disemai terlebih dahulu. Dalam melakukan penyemaian, kita harus menyiapkan bahan dan alat yang digunakan. Untuk alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan penyemaian adalah :
1.      Biji yang akan disemai
2.      Menyediakan semai yaitu campuran tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1 artinya 1 takaran pupuk dan 1 takaran tanah
3.      Label
4.      Tray/koker
5.      Air untuk penyiraman
Tahapan dalam melakukan penyemaian bibit adalah sebagai berikut :
  1. Isi ray/koker dengan menggunakan jari atau batang lidi bambu.
  2. Isi lubang tersebut dengan biji yang akan disemai. Seperti biji pakchoy, caesim dan salada keriting/bokor.
  3. Seelah diisi biji, maka tray diberi label, yang isinya keterangan tentang jenis biji dan tanggal semai
  4. Pindahkan tray yang telah diisi biji kedalam green house penyemaian agar lebih mudah dalam perawatanya
  5. Lakukan penyiraman secara rutin dan pengendalian hama maupun penyakit
  6. Setelah bibit berumur 3-4 minggu maka bibit siap ditanam, biasanya ditandai dengan banyaknya daun yang sudah berjumlah 3-5 daun


C.      Tanam dan Perawatan
Sebelum melakukan penanaman, maka kita harus mengolah lahan terlebih dahulu, dengan cara mencangkul lahan sedalam 20-30 cm dan membalik tanahnya agar terkena sinar matahari. Hal ini dimaksudkan agar bibit-bibit penyakit dapat mati terkena sinar matahari. Setelah itu lahan diratakan dan dibuat lubang tanam sesuai jarak tanam dari jenis satyran yang akan ditanam. Untuk caesim, pakchoy dan selada bokor (selada keriting) jarak tanamnya adalah 20 cm X20 cm. Setelah lubang tanam dibuat, kemudian diberipupuk organik sebagai pupuk dasar sebanyak masing-masing 1 gayung (kurang lebih 8 ons). Lalu dicampur secara merata dengan tanah disekitar lubang tanam.
Jika lahan terlalu kering, maka perlu dilakukan penyiraman terlebih dahulu agar tanah tidak keras. Setelah itu baru bibit boleh ditanam. Dalam penanaman bibit setiap lubang sebanyak 1 bibit. Setelah bibit tertanam semua, maka perlu di lakukan penyiraman kembali agar tidak mudah layu. Dari penanaman, langkah selanjutnya adalah perawatan tanaman. Perawatan tanaman meliputi penyulaman, penyiraman, penggemburan, pemberian pupuk susulan (cor) dan pengendalian hama dan penyakit.
Penyulaman dilakukan apabila terdapat bibit yang mati atau hilang. Penyulaman sebaiknya dilakukan selambat-lambatnya 1 minggu setelah tanam. Penyiraman dilakukan rutin setiap hari agar tanaman tumbuh dengan baik. Waktu penyiraman sebaiknya pagi atau sore hari. Untuk penyemprotan dilakukan setiap 1 minggu sekali. Hal ini bertujuan untuk mencegah hama dan penyakit datang menyerang tanaman. Unutk pemberian pupuk susulan (cor) juga dilakukan rutin seminggu sekali dari mulai 1 minggu setelah tanam sampai 1 minggu sebelum panen. Penggemburan dilakukan sekaligus pada saat penyiangan dan pengendalian hama dan penyakit, sebaiknya dilakukan rutin 1 minggu 2 kali. Untuk tanaman caesim dan pakchoy sudah dapat dipanen jika umurnya sudah 5-6 minggu.
D.      Panen dan Pasca Panen
Dalam melakukan pemanenan, ada dua cara, ada yang dipetik dan ada juga yang dicabut dengan akar-akarnya. Untuk tanaman caesim, pakchoy dan selada keriting (selada bokor), panen dilakukan dengan cara dicabut dengan akar-akarnya. Setelah dicabut, maka kita perlu membersihkan tanahnya terlebih dahulu sebelum diangkut ke tempat pasca panen. Dalam pengangkutan hasil panen harus dilakukan secara hati-hati dan tidak boleh ditumpuk,karena akan menyebabkan tanaman akan menjadi rusak dan kotor.
Setelah tanaman selesai dipanen, maka kita harus segera membawa ke tempat pasca panen, yaitu tempat dilakukannya penanganan tanaman agar lebih bagus dan lebih menarik. Tahapan kegiatan yang dilakukan di tempat pasca panen adalah sebagai berikut :
1.      Timbang kotor yaitu hasil panen yang ada ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berapa banyak hasil panen yang sudah didapat.
2.      Pencucian, setelah ditimbang, sayuran hasil panen dicuci menggunakan air bersih hingga semua kotoran hilang baik dari daun maupun diakar. Setelah itu celupkan kedalam air ozon.
3.      Ozonisasi yaitu mencelupkan sayuran ke dalam air yang sudah di ozon, hal ini dilakukan agar tanaman idak mudah busuk dan bisa tahan lama.
4.      Setelah di ozon, tahapan selanjutnya adalah sortasi yaitu menyortir daun yang jelek untuk di buang dan hanya yang bagus saja yang dipertahankan, selain itu akar yang terlalu panjang juga perlu digunting agar terliha rapi dan menarik.
5.      Setelah disortir, sayuran kemudian ditiriskan, biasanya sambil ditiriskan kita juga dapat memilah sesuai ukuran, yaitu mengkelompokan yang besar dengan yang besar dan yang kecil dengan yang kecil.
6.      Setelah sayuran cukup kering, maka tahapan selanjutnya adalah penimbangan sesuai permintaan pasar. Biasanya 1 bungkus beratnya ¼ kg. Setelah ditimbang kemudian sayuran di kemas menggunakan plastik yang sudah diberi lubang. Setelah itu dirapikan dengan menggunakan sealler. Lalu sayuran siap dipasarkan ke supermarket.
Penutup
Materi cara budidaya sayuran secara organik ini kami susun hanya sebatas pada pokok-pokoknya saja, sehingga apabila terdapat informasi yang belum jelas padat ditanyakan langsung dalam acara pembekalan materi. Demikian terima kasih. Selamat mencoba !


Nara sumber Agus Effendi