Selasa, 23 Agustus 2011

ketika ku merasa sekelilingku memanfaatkanku...

sumpah. tak pernah tersirat setitik pun untuk berlaku jahat pada orang lain. selalu yg ku fikirkan bagaimana agar orang bahagia. hingga kadang aku mengesampingkan kebutuhanku. bahkan cenderung aq dirugikan untuk tindakanku berkorban untuk orang lain.

Tapi saat ini,,,,
Ketika aq merasa begitu sendiri terpuruk atas ketidak berdayaanku melawan taqdir, mereka hengkang dari pandang mataku.

Jangankan deret piala, karena memang aq jg tak suka piala, satu kalimat ucapan terima kasih pun tak ku dapat, pun aq pun gk p[erlu ucapan terima kasih. hanya aq sedikit berharap dampak negatif dari tindakanku terhadap 'mereka' setidaknya 'mereka' bantu aku untuk memulihkannya.

Benar adanya. kawan sejati itu adalah kawan yang ada pada saat kita terpuruk sedih dan kikuk hadapi hidup. mereka yang bersimpuh di kakiku saat butuh aku, terbang pada saat aq butuh mereka walau sedikit.

Aku muak kemunafikan....
Aku benci motif pemanfaatan...
Aku mengutuk ketidak pastian...

Walau kadang aku hidup dalam bayang-bayang, namun nuraniku tetap berbisik lirih,,,,aku butuh KEPASTIAN.

9 komentar:

  1. LAKUKAN YANG TERBAIK


    Manusia kadang berlaku tak wajar
    tak masuk akal dan egois
    namun cintailah mereka

    Jika kau berbuat kebaikan
    motif dan ambisimu turut dipertanyakan
    namun lakukanlah kebaikan

    Jika kau meraih kesuksesan
    teman palsu dan musuh sejatilah yang kau dapatkan
    namun raihlah kesuksesan

    Kebaikan yang kau lakukan hari ini
    akan dilupakan esok hari
    namun berbuatlah

    Kejujuran dan keterusterangan
    kadang membuatmu mudah diperolok
    namun jujur dan berterusteranglah

    Manusia kadang berpura pura lemah
    dan menjadi pengekor mereka yang sukses
    namun berjuanglah bagi mereka yang lemah

    Apa yang kau bangun bertahun tahun
    bisa jadi hancur dalam sekejap
    namun teruslah berkarya

    Manusia yang butuh pertolongan
    mungkin malah menyerang jika kau bantu
    namun bantulah mereka

    lakukan yang terbaik

    (tafakur)

    BalasHapus
  2. tiba- tiba aq merasa takut menolong orang, berbuat baik, setia bahkan menolong orang. karena ketika mereka tak tau berterimakasih dan bahkan balik mengkhianatiku dan menyerangku, kala itulah keikhlasanku ternoda. sesal yang dalam setia terhadap orang yg bahkan tak pernah menghargai kesetiaan. dan menolong orang yg bahkan mencelakakan qt. ikhlasku terkoyak,,,berubah sesal dan dendam. kini aku jd takut menolong orang.

    BalasHapus
  3. Jikalau qt berbaik hati, malah yang didapat penghiatan dan tidak dihargai sama sekali tapi bagaimanapun juga teruslah berbaik hati, bukankah berbuat baik mrp perbuatan yang mulia ??? Manusia hidup itu untuk beribadah dan ibadah itu meliputi semua aspek dlm kehidupan sehari-hari asal melakukannya benar2 dg niat hanya krn اَللّهُ semata.

    BalasHapus
  4. jatuh air mataku ketika kubaca tulisanmu (Aridaek:11 Sept). Aq memang egois,yang ku ingat hanya perbuatan baikku pd orang lain. aq lupa bahkan melupakan perbuatan dzalimku pd orang lain. kesombonganku, kepongahanku, tindakan semena-menaku bahkan aq tak ingat.

    aq berjalan dlm altar sepi. rasa rinduku pada satu kata 'cinta' membuat langkahku pincang. sepiku menelurkan pemberontakan n kemarahan pd tuhan.

    kini aq seperti di gua. hening sunyi yg ku rasa. hanya ada anakku, dan ibuku temani langkahku. karena mereka aq bertahan untuk tetap susuri jalan walau tanpa 'cinta'.

    BalasHapus
  5. Roban:,,,selalu untuk siapapun.

    BalasHapus
  6. Duh maaf atas tulisanku itu… ga maksud hanya tuk share aja, ttg memaknai hidup ini (sebatas yg aq tau)
    Hidup itu 10% mengenai apa yang terjadi kepada kita dan 90% tentang bagaimana kita menyikapinya, maka bersyukurlah apa yang kita miliki dan hadapi saat ini dengan ikhlas dan sabar.
    Coba renungkan dan maknai kembali arti “cinta” yang sebenarnya yg tidak mengenal kata pamrih…

    BalasHapus
  7. Utk Aridaek: sudi kiranya baca blog aq ttg prediksiku tentang 'cinta'. kesulitanku memaknai dan membedakan men'cinta'i Rabb dan mengejewantahkan sisi ruang hati manusiawi yang tak pernah ter'isi' atau di'isi'.

    untuk usiaku, seharusnya aq sudah 'jejeg' melangkah dan mantap memilah mana yg harus ku dahulukan. tapi sampai detik ini, semua terasa remang-remang.

    BalasHapus