Minggu, 04 Desember 2011

tentang "takut"

"TAKUT"

aku ingin menulis tentang rasa "takut'mu padaku. air mataku tak berhenti berurai. sudah malam ke empat . jika kamu saja takut padaku, tak beda dengan orang lain. mereka yang selalu takut hak miliknya direbut olehku. mereka yang selalu takut ketentramannya terusik olehku. mereka yang selalu pandang aku sebagai ghost, zombie, penjahat...etc yang siap menganga memangsa kebahagiaan dan kedamaian yang mereka miliki.

malam ini,
aku tak peduli malamku larut dalam tangis. hatiku tergores. sakit. sejahat itukah aku?

adalah malam yang dingin. aku muntah, aku lemah, tubuhku terhuyung, air mataku tak jua berhenti. kenapa kau takut padaku. aku tak akan merebut apapun darimu. aku tak akan mengganggumu. kalaupun aku mengagumimu, apa itu salah? bahkan tatap matamu saja aku tak tahu. legam kulitmu pun tak jelas di pandang mataku. suaramu pun samar ku dengar. apa aku salah? jika salah, tunjukkan salahku dimana? aku tak akan mengganggumu. aku tak akan mengusikmu, aku tak akan melukaimu. apa aku salah?

biar,,,biar saja air mata ini terus berurai. biar saja hati ini terus hanyut. kesederhaanaan rasa yang ku miliki pun orang begitu takut padaku. lantas apa yang harus aku miliki hingga orang tak takut padaku?

awan hitam, di hati yang sedang gelisah, daun-daun berguguran. satu-satu jatuh ke pangkuan. ku tenggelam sudah ke dalamnya, semusim yang lalu sebelum ku mencapai...

kini semua bukan milikku....

aku seperti sedang berjalan. di jalanan lengang. sendiri terseok.
aku hanya ingin menulis dan terus menulis. walau mungkin aku tak bisa tidur lagi sampai pagi. seperti malam-malam sebelumnya. seperti malam yang terus larut beranjak pagi.

Pk. 12.39 sekarang. air mataku masih jatuh. biar saja. tak ada yang larang aku tak tidur sampai subuh. sampai lelah jemariku. walau tulisanku tak berbuah. aku hanya ingin puas menulis. apa saja.

Aku baru minum obat. kakiku bengkak lagi. aku tak perduli. aku merasa sehat. hanya hatiku terus teriris.

Andai saja kamu ada disini. Andai saja ada waktu untukku berbicara padamu. aku hanya ingin memandangmu. biar aku tak lupa seperti apa matamu. biar saja. itu bukan matamu. itu milik Tuhanmu.

Andai saja kamu disini,
Aku ingin mendengarkan lagu bersamamu. Lagu yang ku suka Badai Pasti Berlalu Berlian Hutauruk.

Andai saja kamu disini,
Aku hanya ingin duduk memandangmu. mungkin lihat kulitmu, hitamkah atau coklatkah.
Aku juga ingin tahu suaramu. serakkah, atau sendu.

Aku juga ingin tahu jari-jarimu. Kuku-kukumu....seperti apakah. Aku juga tak tahu bagaimana kamu tersenyum atau tertawa. bagaimana jika kamu mennagis. aku tak tahu. mungkin aku tak pernah tahu. karena aku tak akan mungkin bertemu kamu.

Kamu takut padaku. seperti juga mereka yang selalu menghinaku karena ketakutan mereka padaku.
Jangan takut,,,aku tak akan mengganggumu. Tak perlu berbasa basi sekedar haluskan bahasamu. katakan saja. Kamu takut tatananmu terganggu. Tidak...!

Aku tak lagi seperti itu. Aku sekarang, aku yang sederhana. Aku sekarang yang hanya memiliki getar-getar rasa. Meski tak rapat ku simpan tapi ku pelihara cukup untuk ku nikmati sendiri. sendiri disini. tanpa kamu, atau sesiapa atau dia, atau apa.

Biar saja aku muntah lagi. terlalu banyak nikotin racuni alveolusku. Paru-paruku mungkin kerontang. tapi ku yakin, di tetesan darah-darahku ada namamu.

Sudah Pk. 01.00AM.....aku akan berbaring. jari-jari tanganku mulai kaku. perutku membengkak keras, tubuhku terhuyung lagi. beri aku minum. segelas saja, eh cukup seperempat gelas. yang pasti api itu jangan padam. aku tak punya korek api. malam begini tak ada warung buka. aku tak mau bangunkan ibuku hanya dengan nyalakan kompor gas untuk api malamku.

Boleh saja malam ini mataku terpejam dan di kelopaknya ada kamu. kamu yang takut padaku dan aku tak akan mengganggumu.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar